Senin, 31 Mei 2010

Kesimpulan SDLC

Kesimpulannya adalah SDLC untuk membangun suatu sistem sangat berguna agar dapat di maintenance serta di kembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan perusahaan dalam menangani pelanggan. Berdasarkan sistem yang telah di observasi. sistem yang digunakan sudah baik karena sistem tersebut telah digunakan sejak perusahaan berdiri hingga sekarang ini tanpa ada perubahan yang berarti, perubahan yang terjadi hanyalah wajah interface dari web dan sistem yang digunakan agar terlihat lebih elegan dan enak di pandang saat dioperasikan.

Sabtu, 22 Mei 2010

Kendala dalam proses Implementasi beserta proses penanggulangannya

kendala dalam proses implementasi adalah kesalahan dalam pengoperasian sistem yang dilakukan oleh pegawai ,input data yang tidak sesuai mengakibatkan salah pengiriman barang / jasa ke konsumen, tidak sesuainya sistem yang dijual oleh perusahaan ke konsumen sehingga perlu penyesuaian khusus, misalnya konsumen menginginkan sistem A dengan database B tetapi perusahaan memiliki sistem A dengan database C maka perusahaan melakukan penanganan teknis khusus pada konsumen tersebut

Proses Awal Tahapan Implementasi Sistem

Proses awal yang dilakukan PT. HM Sampoerna (hanya berdasarkan penuturan salah satu karyawan) hal yang dilakukan adalah

1. Merancang alur kerja (flowchart) dari sistem agar tidak terjadi tumpang tindih atau kerangkapan kerja
2. Melakukan programming serta uji program (programming tes), dimaksudkan untuk meneliti / melihat sebaik mana bahasa pemrograman yang dipakai agar lebih efisien dan efektif
3. Training program, dimaksudkan program yang tadi sudah jadi diajarkan kepada beberapa karyawan agar mengerti cara pemakaiannya dan bila melibatkan user/ konsumen dapat memberikan arahan.

Sabtu, 27 Maret 2010

Tahapan Implementasi Sistem Informasi

Dalam SDLC terdapat 4 komponen penting yaitu Analisis>>Desain>>Implementasi>>Maintenance
Implementasi adalah menempatkan suatu sistem baru ke operasi yang ada di suatu perusahaan
Tahapan yang ada pada implementasi kurang lebih ada 4 yaitu:
  1. Membuat dan menguji sistem basisdata dan jaringan
Dalam tahapan menggunakan basisdata yang telah ada serta mengkoneksikannya pada jaringan untuk dapat masing-masing komputer yang dimaksudkan untuk memakai/memanfaatkan basisdata agar dapat mengambil dan mengolah data.

2. Membuat dan Menguji Program
Dalam tahap ini program dibuat dengan menggunakan pemrograman yang telah disepakati kemudian diujikan terlebih dahulu program tersebut apakah sudah layak pakai/ sudah tidak ada kejanggalan (bug) dalam program yang telah dibangun dengan pemrograman yang telah disepakati.

3. Memasang dan menguji sistem baru
Setelah 2 tahap diatas fix (telah sesuai yg diharapkan) maka dalam tahap ini diujicobakanlah semua itu dalam satu kesatuan dan dilihat kembali apakah sudah sesuai atau tidak.

4. Mengirim sistem baru kedalam operasi
Setelah tahapan memasang dan menguji selesai, siaplah sistem tersebut dioperasikan kedalam kegiatan sehari-hari pada perusahaan

*sumber
http://www.scribd.com/doc/12781509/Penelitian-Implementasi-Sistem-Pendekatan-Yang-Lebih-Integratif

Sabtu, 06 Maret 2010

Penerapan SDLC pada PT. HM Sampoerna

Penerapan Teknologi Informasi di PT. HM Sampoerna

PT. HM Sampoerna adalah salah satu dari perusahaan rokok terbesar di Indonesia selain Gudang Garam dan Djarum. Dalam perkembangannya, operasional harian menjadi sangat rumit. Salah satu departemen yang mengalaminya adalah departemen logistik yang pekerjaan hariannya menyatukan data-data persediaan bahan baku, distribusi bahan baku, data produksi. Data-data tersebut terkumpul pada akhir jam kerja, sehingga menyulitkan. Ini dilakukan dengan manual, sehingga bisa dibayangkan sulitnya jika data-data tersebut terdiri dari ribuan data dan memerlukan proses yang lama. Masalah tersebut mendorong PT. HM Sampoerna untuk membangun Teknologi Informasi, yang dimulai pada tahun 1992.

PT. HM Sampoerna berharap sistem teknologi informasi ini dapat memberikan manfaat bagi perusahaan tak hanya dalam jangka pendek, namun juga jangka panjang. PT. HM Sampoerna memilih menggunakan ERP (enterprise resource planning) dari Oracle. Setelah menggunakan ERP, PT. HM Sampoerna mendapatkan beberapa manfaat baik dalam operasi harian maupun dalam keputusan investasi. Efisiensi dapat tercapai ketika sistem ERP diterapkan. Manfaat lainnya antara lain:

1. Cepat merespon perubahan resep rokok.

Setelah ERP diterapkan, seluruh informasi data dapat dengan cepat dikoordinasikan ke semua departemen.

2. Ketika seorang staff memerlukan komputer baru dan manajer sedang tidak ada di kantor dan harus menunggu untuk meminta persetujuan, ini merupakan salah satu hal yang tidak efisien. Setelah TI diterapkan, staf itu dapat langsung memberitahukan lewat jaringan sehingga manajer langsung dapat memberi persetujuan.

Keberhasilan mengimplementasikan sistem TI tak lepas dari permasalahan. TI harus direncanakan dengan hati-hati dan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk kesuksessan TI dari perusahaan. Beberapa langkah dalam metode SDLC (system development life cycle) untuk membeli paket software, antara lain:

1. Langkah pembelian dalam tahap definisi
* Analisis kelayakan

Langkah ini menentukan apakah rencana sistem ini ekonomis dan menguntungkan. PT. HM Sampoerna menilai apakah sistem yang dirancang lebih menguntungkan membuat atau membeli dari vendor.

· Mendefinisikan keperluan

Langkah ini sangat penting pada pendekatan SDLC. SDLC menyampaikan spesifikasi secara detail apa yang harus dilakukan dari sistem pada waktu tertentu input harus diterima, input harus dijual, proses harus dilakukan, dan pelaksanaan harus meyakinkan. Mendefinisikan keperluan harus lengkap, akurat,dan detail karena akan digunakan untuk mendesain program dan dapat menentukan kualitas program. PT. HM Sampoerna memerlukan waktu beberapa tahun dalam mengumpulkan dan mengukuhkan apa yang diperlukan TI.

· Menciptakan short list dari paket

Dalam membangun TI pada PT. HM Sampoerna, konsultan membantu perusahaan dalam beberapa bagian project. Perusahaan juga menggunakan internet, yellow pages, dan brosur.

· Menerapkan kriteria untuk seleksi

Dalam tahap ini, baik tim bisnis dan tim TI harus dapat bekerja bersama untuk menentukan kriteria yang relevan untuk paket dan vendor yang terbaik untuk perusahaan.

· Memilih paket

PT. HM Sampoerna memilih paker Oracle.

2. Tahap kontruksi
3. Tahap Implementasi

Keputusan perusahaan untuk menggunakan phasing strategy sangat tepat karena karakteristik dari PT. HM Sampoerna sebagai perusahaan yang sangat besar dengan sistem yang sangat luas dan kompleks. Karena strategi ini menggunakan waktu yang lama.

Langkah dari tahap ini adalah:

· Pemasangan

Tahap pemasangan pada SDLC memerlukan rencana pemasangan, data cleanup, dan perubahan. Faktor kunci kesuksesan dari pemasangan paket sistem adalah kualitas dari vendor selama tahap ini berlangsung.

· Pelaksanaan

PT. HM Sampoerna mempunyai kemudahan untuk memperoleh dukungan dari vendor ketika timbul masalah.

· Pemeliharaan

PT. HM Sampoerna juga memikirkan faktor ini meskipun pemeliharaan merupakan tugas dari vendor sebelum paket diganti. Untuk mempersiapkan diri menghadapi hal yang terburuk, PT. HM Sampoerna menyusun rencana kuat yang terpisah untuk devisi TI dengan memberikan kesempatan lebih untuk para karyawan memperdalam pengetahuan tentang sistem dan keahlian TI yang lain, sehingga ini akan mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap vendor.

Meskipun penerapan TI ini sudah direncanakan untuk jangka panjang, sebaiknya PT. HM Sampoerna selalu melakukan perubahan-perubahan kecil untuk membantu meraih keberhasilan dari pelaksanaan paket software baru ini. Setelah divisi TI terpisah dari perusahaan, bagian terpenting dari perusahaan yang baru ini harus tetap memperhatikan aktivitas pemeliharaan dari sistem TI PT. HM Sampoerna tanpa menutup kesempatan untuk melayani perusahaan lain. Untuk pelayanan yang disediakan PT. HM Sampoerna, dapat memberi harga apa yang disebut metode transfer prising sehingga perusahaan baru tersebut dapat mengatur keuangannya sendiri.


source : http://shintafriani.blogspot.com/2008/01/penerapan-teknologi-informasi-di-pt-hm.html

Senin, 01 Maret 2010

SDLC

Systems Development Life Cycle, atau SDLC (Daur hidup pengembangan sistem) adalah proses yang digunakan oleh analis sistem untuk menggembangkan sistem informasi, mulai dari penentuan kebutuhan, perancangan, validasi, sampai pelatihan dan penyerahan kepada konsumen.

SDLC merupakan alur kerja baku yang biasa dipakai oleh perusahaan-perusahaan vendor software dalam mengembangkan software aplikasi produksinya. SDLC ini tidak hanya penting untuk proses produksi software saja, namun terlebih juga sangat penting untuk proses maintenance software itu sendiri, karena tanpa pengarsipan data-data development suatu software, maka akan sangat menyulitkan perusahaan dalam maintenance software tersebut dikemudian hari.

SDLC ini seharusnya dapat menghasilkan suatu sistem aplikasi yang sesuai dengan harapan konsumen, dapat diselesaikan dalam waktu dan biaya yang telah ditentukan, dapat berjalan efektif dan efisien dalam infrastrukur teknologi informasi sekarang dan pada masa yang akan datang. Sistem juga harus mudah untuk dikembangkan untuk merespon berbagai kebutuhan organisasi/perusahaan pemakainya.



SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu :
a. Analysis
b. Design
c. Implementation
Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil kegiatannya (deliverable).
Apabila kegiatan utama tersebut dijabarkan ke dalam langkah-langkah yang lebih rinci dapat digambarkan seperti berikut :
Dibawah ini adalah salah satu SDLC penjualan dari suatu perusahaan bernama PT Mitra B*****a K******do (diminta oleh salah satu karyawan untuk tidak menaruh nama asli perusahaan, tetapi ini fakta tidak rekayasa)

Analisis>>>Desain>>>Implementasi>>>maintenance>>>analisis
dimana Analisis disini adalah melakukan beberapa survey apa yang akan dibutuhkan dan terjadi pada saat system(aplikasi) akan dibuat dalam SDLC bagian penjualan (hardware) mereka menginventori semua barang yang mereka terima kemudian mencatat barang-barang tersebut datang dari mana dan diberikan nomor-nomor unik, kemudian melakukan transaksi kepada end-user (konsumen) melalui beberapa cara bisa dengan pemesanan baik tunai atau kredit, pembelian langsung baik kredit atau tunai, after sales, claim. kemudian merencanakan sistem yang akan digunakan.

Desain melakukan perancangan interface terhadap inputan dan output pada sistem yang dipilih dan bagaimana konsumen dapat melihat barang yang dijual

Implementasi menerapkan bahasa pemrograman yang akan dipakai, database, serta spesifikasi perlatan komputer yang digunakan., mereka menggunakan komputer yang lumayan terbaru salah satunya berbasis intel core 2 duo dengan RAM 2GB dan untuk server merea menggunakan beberapa PC server xeon. Mereka menggunakan database bernama SAP dimana database tersebut berisi semua data dari bagian-bagian yang ada didalam perusahaan (tidak hanya penjualan) yang mana database tersebut di kombinasikan dengan aplikasi yang mereka singkat(berinama) ITIL. Dimana software ini menghandle hampir semua transaksi yang ada

Maintenance melakukan beberapa pengecekan terhadap sistem ITIL secara berkala (+1kuartal atau 6bulan bila tidak ada trobel yang penting), jika terdapat masalah mereka akan memperbaikinya dan melakukan analisis kembali terhadap sistem yang ada